Minggu, 21 November 2010

EVAKUASI KORBAN

SLEMAN - Cuaca panas menghalangi pencarian korban terjangan awan panas Merapi di desa-desa yang diduga masih terdapat jenazah warga yang belum ditemukan.

Tim gabungan evakuasi, Jumat (12/11/2010) keramin menghentikan pelacakan dan penyisiran korban di Dusun Ngancar, Glagaharjo, Bakalan, Wukirsari, dan Cangkringan karena suhu panas.

Tim evakuasi terpaksa kembali ke posko evakuasi di Wedomartani, Ngemplak. Proses evakuasi akan dilanjutkan lagi hari ini. Dalam pencarian korban Merapi, tim evakuasi berhasil menemukan sembilan jenazah di dua tempat berbeda.

Tim menemukan tujuh jenazah di Dusun Ngancar dan Dusun Bakalan dua jenazah.Kondisi sembilan mayat tersebut tidak utuh lagi sehingga sulit dikenali. Jenazah tersebut langsung dibawa ke RSUP dr Sardjito untuk proses identifikasi.

“Meskipun kondisi jenazah sudah tidak utuh lagi, semoga keluarga korban bisa lega dengan ditemukannya jenazah tersebut,” kata Wadanyon Kopassus Group 2 Letkol (inf) Iwan Setiawan.

Menurut dia, pencarian mayat tersebut dilakukan berdasarkan informasi masyarakat. Di Dusun Ngancar, ada 10 korban yang belum ditemukan sehingga dengan ditemukannya tujuh jenazah tersebut, masih ada tiga korban yang belum ditemukan.

Dari tujuh jasad tersebut, salah satu korban diduga masih berusia tiga tahun. “Karena korban diduga masih banyak yang belum ditemukan, kami tidak tahu sampai kapan evakuasi ini akan terus dilangsungkan,” ungkapnya.

Selain Kopassus, tim yang melakukan evakuasi juga berasal dari Yonif 403 WP, Pemuda Pancasila, PKPU, Sat Brimobda DIY, ACT, serta para relawan lainnya.Proses evakuasi dimulai pukul 05.30 WIB dengan dua kendaraan amfibi milik Kopassus serta PMI.

Evakuasi direncanakan hingga pukul 10.00 WIB, namun dihentikan pada pukul 08.00 WIB. Berdasar alat pengukur yang dibawa petugas, puncak Merapi dari Dusun Ngancar berjarak 10,62 kilometer. Sedang suhu material yang berada di lapisan bawah masih sangat panas. Alat termometer yang ditancapkan sedalam 2 meter mencatat suhu setinggi 500 derajat celcius.
 


Karena itu, menjangkau dusun-dusun di Glagaharjo dan Wukirsari yang berada di pinggiran Kali Gendol harus serbahati-hati. Selain permukaan tanah yang masih panas, kaki yang terperosok pun bisa langsung terbakar. “Tadi kami mendapat laporan bahwa angin mengarah ke selatan dan aktivitas Merapi juga sedang tinggi. Kami hentikan pada saat itu juga,” katanya.
Tak hanya tim evakuasi gabungan saja, Palang Merah Indonesia (PMI) bakal menerjunkan dua unit Hagglunds atau kendaraan segala medan yang dapat bergerak di es, jalan terjal dan di daerah yang sulit dijangkau dengan kendaraan biasa untuk mengevakuasi korban Merapi di Sleman, Yogyakarta.
Ketua PMI Jusuf Kalla dalam siaran persnya yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu, bahwa pihaknya memerintahkan tim relawan PMI untuk menerjunkan dua unit kendaraan Hagglunds untuk membantu proses evakuasi yang bekerjasama dengan Kopassus.
"Kami bekerjasama bersama Kopassus, karena Kopassus memiliki keahlian yang lebih dari pada tim-tim lain, sehingga dengan kendaraan Hagglunds yang kita miliki akan memperlancar proses itu," katanya.
Ia menjelaskan, Hagglunds sendiri merupakan kendaraan segala medan yang dapat bergerak di es, jalan terjal dan di daerah yang sulit dijangkau dengan kendaraan biasa. Kendaraan ini menggunakan rantai bergerigi untuk berjalan sehingga mampu menembus area sulit.
"Dengan kendaraan ini diharapkan nantinya proses evakuasi untuk korban yang tidak dapat terjangkau dengan kendaraan biasa akan dapat tertolong, meskipun di tempat yang susah dijangkau. Kendaraan ini sebelumnya juga pernah digunakan untuk mengevakuasi korban korban bencana gempa di Padang," ujarnya.
Sementara itu, Posko Watsan PMI yang ada di PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Jusuf Kalla meminta tim Watsan untuk selalu sigap dalam pemenuhan kebutuhan air, karena fungsi air hampir sama dengan darah.
"Tanpa air orang tidak akan dapat hidup dan beraktivitas lancar, dan untuk relawan PMI yang bertugas dilapangan dan posko-posko yang didirikan PMI, supaya mengenakan lambang atau identitas PMI, supaya terlihat oleh masyarakat dimana letak posko-posko bantuan PMI. Kebutuhan masyarakat saat ini cukup banyak, apabila stok kita memadahi maka bantu masyarakat yang membutuhkan dan apabila kurang request ke Daerah dan Pusat," imbuhnya.
Hari ini (8/11) PMI juga telah mendistribusikan telor asin ke 4 titik barak pengungsian, telor asin didistribusikan untuk mensupplai kebutuhan gizi pengungsi yang ada di tiap barak, dan apabila kondisi para pengungsi sehat, maka akan dapat bertahan, karena sudah ada laporan tentang korban yang mengalami gangguan kesehatan.
 
 
sumber : 
http://news.okezone.com/read/2010/11/13/340/392866/suhu-panas-halangi-evakuasi-korban-merapi
http://id.news.yahoo.com/antr/20101108/tpl-pmi-terjunkan-hagglunds-untuk-evakua-cc08abe.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar