Kamis, 25 November 2010

FIRE OF MOUNTAIN

        Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.
       Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang populer sebagai Bledug Kuwu.
       Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.
       Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya daripada suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati.
       Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran lava, kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara seperti berikut:
  • Aliran lava.
  • Letusan gunung berapi.
  • Aliran lumpur.
  • Abu.
  • Kebakaran hutan.
  • Gas beracun.
  • Gelombang tsunami.
  • Gempa bumi.
Tingkat isyarat gunung berapi di Indonesia
Status Makna Tindakan
AWAS
  • Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada keadaan kritis yang menimbulkan bencana
  • Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap
  • Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam
  • Wilayah yang terancam bahaya direkomendasikan untuk dikosongkan
  • Koordinasi dilakukan secara harian
  • Piket penuh
SIAGA
  • Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana
  • Peningkatan intensif kegiatan seismik
  • Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana
  • Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu
  • Sosialisasi di wilayah terancam
  • Penyiapan sarana darurat
  • Koordinasi harian
  • Piket penuh
WASPADA
  • Ada aktivitas apa pun bentuknya
  • Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal
  • Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya
  • Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal
  • Penyuluhan/sosialisasi
  • Penilaian bahaya
  • Pengecekan sarana
  • Pelaksanaan piket terbatas
NORMAL
  • Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma
  • Level aktivitas dasar
  • Pengamatan rutin
  • Survei dan penyelidikan


Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya

Stratovolcano
Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa), kadang-kadang bentuknya tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali. Gunung Merapi merupakan jenis ini.
 
Perisai
Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan Hawai.
 
Cinder Cone
Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya.
 
Kaldera
Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung Bromo merupakan jenis ini.
 

Klasifikasi gunung berapi di Indonesia

Kalangan vulkanologi Indonesia mengelompokkan gunung berapi ke dalam tiga tipe berdasarkan catatan sejarah letusan/erupsinya.
  • Gunung api Tipe A : tercatat pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.
  • Gunung api Tipe B : sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi mengadakan erupsi magmatik namun masih memperlihatkan gejala kegiatan vulkanik seperti kegiatan solfatara.
  • Gunung api Tipe C : sejarah erupsinya tidak diketahui dalam catatan manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkah lemah.

Senin, 22 November 2010

Doa untuk Tuhan

Tuhan . .
Kapan derita negeri ini akan berakhir ,
Apa salah dari hambamu ini ,
Tak pernah ku bayangkan ,
Tanganmu dapat menyapu negeri ini dalam waktu sedetik saja ,
Kuasamu adalah segalanya di bumi ku ,Indonesia . . .

Tuhan ,
Aku meminta ,
Dengan segala dayaku ,
Kuatkan lah saudara kami di sana ,
Tabahkan hati mereka ,
Berikan bantuan melalui tangan - tangan kami kepada mereka ,
Lancarkan hari mereka disana
Usaikan lah penderitaan untuk negeriku tercinta ... Indonesia . .

Minggu, 21 November 2010

EVAKUASI KORBAN

SLEMAN - Cuaca panas menghalangi pencarian korban terjangan awan panas Merapi di desa-desa yang diduga masih terdapat jenazah warga yang belum ditemukan.

Tim gabungan evakuasi, Jumat (12/11/2010) keramin menghentikan pelacakan dan penyisiran korban di Dusun Ngancar, Glagaharjo, Bakalan, Wukirsari, dan Cangkringan karena suhu panas.

Tim evakuasi terpaksa kembali ke posko evakuasi di Wedomartani, Ngemplak. Proses evakuasi akan dilanjutkan lagi hari ini. Dalam pencarian korban Merapi, tim evakuasi berhasil menemukan sembilan jenazah di dua tempat berbeda.

Tim menemukan tujuh jenazah di Dusun Ngancar dan Dusun Bakalan dua jenazah.Kondisi sembilan mayat tersebut tidak utuh lagi sehingga sulit dikenali. Jenazah tersebut langsung dibawa ke RSUP dr Sardjito untuk proses identifikasi.

“Meskipun kondisi jenazah sudah tidak utuh lagi, semoga keluarga korban bisa lega dengan ditemukannya jenazah tersebut,” kata Wadanyon Kopassus Group 2 Letkol (inf) Iwan Setiawan.

Menurut dia, pencarian mayat tersebut dilakukan berdasarkan informasi masyarakat. Di Dusun Ngancar, ada 10 korban yang belum ditemukan sehingga dengan ditemukannya tujuh jenazah tersebut, masih ada tiga korban yang belum ditemukan.

Dari tujuh jasad tersebut, salah satu korban diduga masih berusia tiga tahun. “Karena korban diduga masih banyak yang belum ditemukan, kami tidak tahu sampai kapan evakuasi ini akan terus dilangsungkan,” ungkapnya.

Selain Kopassus, tim yang melakukan evakuasi juga berasal dari Yonif 403 WP, Pemuda Pancasila, PKPU, Sat Brimobda DIY, ACT, serta para relawan lainnya.Proses evakuasi dimulai pukul 05.30 WIB dengan dua kendaraan amfibi milik Kopassus serta PMI.

Evakuasi direncanakan hingga pukul 10.00 WIB, namun dihentikan pada pukul 08.00 WIB. Berdasar alat pengukur yang dibawa petugas, puncak Merapi dari Dusun Ngancar berjarak 10,62 kilometer. Sedang suhu material yang berada di lapisan bawah masih sangat panas. Alat termometer yang ditancapkan sedalam 2 meter mencatat suhu setinggi 500 derajat celcius.
 


Karena itu, menjangkau dusun-dusun di Glagaharjo dan Wukirsari yang berada di pinggiran Kali Gendol harus serbahati-hati. Selain permukaan tanah yang masih panas, kaki yang terperosok pun bisa langsung terbakar. “Tadi kami mendapat laporan bahwa angin mengarah ke selatan dan aktivitas Merapi juga sedang tinggi. Kami hentikan pada saat itu juga,” katanya.
Tak hanya tim evakuasi gabungan saja, Palang Merah Indonesia (PMI) bakal menerjunkan dua unit Hagglunds atau kendaraan segala medan yang dapat bergerak di es, jalan terjal dan di daerah yang sulit dijangkau dengan kendaraan biasa untuk mengevakuasi korban Merapi di Sleman, Yogyakarta.
Ketua PMI Jusuf Kalla dalam siaran persnya yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu, bahwa pihaknya memerintahkan tim relawan PMI untuk menerjunkan dua unit kendaraan Hagglunds untuk membantu proses evakuasi yang bekerjasama dengan Kopassus.
"Kami bekerjasama bersama Kopassus, karena Kopassus memiliki keahlian yang lebih dari pada tim-tim lain, sehingga dengan kendaraan Hagglunds yang kita miliki akan memperlancar proses itu," katanya.
Ia menjelaskan, Hagglunds sendiri merupakan kendaraan segala medan yang dapat bergerak di es, jalan terjal dan di daerah yang sulit dijangkau dengan kendaraan biasa. Kendaraan ini menggunakan rantai bergerigi untuk berjalan sehingga mampu menembus area sulit.
"Dengan kendaraan ini diharapkan nantinya proses evakuasi untuk korban yang tidak dapat terjangkau dengan kendaraan biasa akan dapat tertolong, meskipun di tempat yang susah dijangkau. Kendaraan ini sebelumnya juga pernah digunakan untuk mengevakuasi korban korban bencana gempa di Padang," ujarnya.
Sementara itu, Posko Watsan PMI yang ada di PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Jusuf Kalla meminta tim Watsan untuk selalu sigap dalam pemenuhan kebutuhan air, karena fungsi air hampir sama dengan darah.
"Tanpa air orang tidak akan dapat hidup dan beraktivitas lancar, dan untuk relawan PMI yang bertugas dilapangan dan posko-posko yang didirikan PMI, supaya mengenakan lambang atau identitas PMI, supaya terlihat oleh masyarakat dimana letak posko-posko bantuan PMI. Kebutuhan masyarakat saat ini cukup banyak, apabila stok kita memadahi maka bantu masyarakat yang membutuhkan dan apabila kurang request ke Daerah dan Pusat," imbuhnya.
Hari ini (8/11) PMI juga telah mendistribusikan telor asin ke 4 titik barak pengungsian, telor asin didistribusikan untuk mensupplai kebutuhan gizi pengungsi yang ada di tiap barak, dan apabila kondisi para pengungsi sehat, maka akan dapat bertahan, karena sudah ada laporan tentang korban yang mengalami gangguan kesehatan.
 
 
sumber : 
http://news.okezone.com/read/2010/11/13/340/392866/suhu-panas-halangi-evakuasi-korban-merapi
http://id.news.yahoo.com/antr/20101108/tpl-pmi-terjunkan-hagglunds-untuk-evakua-cc08abe.html

Jumat, 05 November 2010

Bencana Merapi 2010


Merapi (ketinggian puncak 2.968 m dpl, per 2006) adalah gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004.
Gunung ini sangat berbahaya karena menurut catatan modern mengalami erupsi (puncak keaktifan) setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh pemukiman yang sangat padat. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali.[rujukan?] Kota Magelang dan Kota Yogyakarta adalah kota besar terdekat, berjarak di bawah 30 km dari puncaknya. Di lerengnya masih terdapat pemukiman sampai ketinggian 1700 m dan hanya berjarak empat kilometer dari puncak. Oleh karena tingkat kepentingannya ini, Merapi menjadi salah satu dari enam belas gunung api dunia yang termasuk dalam proyek Gunung Api Dekade Ini (Decade Volcanoes).





Pada tanggal 25 Oktober, Gunung merapi telah memesuki status awas, meskipun begit, banyak warga yang belum mau berlindung ke tempat penggungsian. Merek berpendapat bahwa gunung merapi yang selama ini bersama mereka tidak akan meletus lagi seperti kejadian sebelumnya. Tapi naas bagi warga yang ngeyel tersebut, pada tanggal 26 Oktober 2010, puncak dari segalany, guung merapi meletus kan lahar panas. Keesokan harinya, telah banyak warga yang menjadi korban keganasan gunung merapi, termasuk penjaga gunung merapi, Mbah Marijan. Mbah Marijan di temukan meninggal pada keesokan sorenya, artis bintang iklan sutu produk minuman lelaki tersebut meninggal pada saat solat ishak ( diperkirakan begitu). Bukan hanya mbah marijan yang meninggal, tapi juga beberapa warga yang tidak sempat meninggalkan desanya, tercatat yang meninggal di rumah mbah Marijan lebih dari 10 orang ,termasuk wartawan sebuah televisi nasional yang berada di sana untuk membuuk mbah Marijan untuk turun ke penggungsian.




sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Merapi
http://rovicky.wordpress.com/2010/10/27/foto-letusan-gunung-merapi-oktober-2010/